Bahkan di dunia maya telah ada ada ‘uang’ baru yaitu Paypal yang kini telah menguasai sekitar 15 % transaksi perdagangan online di Amerika saja. Paypal tidak pula sendirian karena pesaing-pesaing baru terus berdatangan seperty Eagle Cash, Freedom-Pay dlsb. Ini mungkin termasuk yang diprediksi oleh ‘dewa’-nya ekonom barat John Naisbitt bahwa monopoli mata uang oleh negara akan segera berakhir – masyarakat akan mulai menggunakan uang privat – yaitu benda-benda riil yang memiliki nilai intrinsik.
Di era teknologi dunia maya yang begitu maju, Anda bisa beli apa saja dari belahan dunia yang mana saja. Pertanyaannya, lantas uang apa yang Anda pakai untuk membayarnya ?. Dengan teknologi semacam Paypal dan kartu kredit, semua mata uang besar dunia sebenarnya bisa dipakai untuk membayarnya. Masalahnya adalah nilai tukar yang terus berbeda dari satu mata uang ke mata uang lainnya; semakin lemah suatu negara dalam bidang ekonomi – semakin rentan nilai mata uangnya. Artinya negara yang miskin secara ekonomi akan semakin cepat tambah miskin karena mata uangnya yang semakin tidak bernilai; sebaliknya negara-negara yang perkasa secara ekonomi – akan semakin kaya karena akan menjadi mudah menyedot resources dari negara yang lebih lemah.
Disinilah pentingnya menujukkan keunggulan mata uang Islam yaitu Dinar , Dinar yang dimiliki oleh negara miskin sekalipun– sama nilainya dengan Dinar yang dimiliki oleh negara kaya – tidak ada yang bisa mempermainkannya. Sekecil apapun suatu negara, mata uangnya tidak bisa dspekulasikan oleh pihak lain – bila mata uangnya adalah benda riil yang memiliki nilai intrinsik. Benda riil yang memiliki nilai intrinsik yang paling praktis digunakan sebagai mata uang apalagi kalau bukan emas dan perak atau Dinar dan Dirham.
Jadi kalau industri penerbangan dan perbankan punya ‘uang’ baru berupa points yang dapat dipakai untuk membeli apa saja; Mengapa tidak dengan Dinar sebagai uang universal yang baru baik untuk dunia nyata maupun di dunia maya ? Dinar sebenarnya juga bukan hanya milik orang Islam karena sudah digunakan sejak 50 tahun sebelum masehi pada jaman Julius Caesar; dalam Islam uang Dinar ini hanya di taqrir atau ditetapkan penggunaanya oleh Rasulullah SAW dalam penentuan nishab zakat, uang diyat, hukum bagi pencuri dlsb.
Dengan keunggulan daya belinya, nilai historisnya, keadilan muamalah yang bisa ditegakkannya – maka sudah sepatutnya Dinar kita munculkan sebagai salah satu kontestan dalam proses pencarian uang dunia modern yang kini telah berlangsung di seluruh dunia melalui berbagai macam bentuk manifestasinya. Saya pribadi sangat yakin Dinar akan unggul; hanya masalah waktu yang saya tidak bisa memprediksinya apakah di usia kita, anak cucu kita atau pada zaman kekhalifahan yang mengikuti manhaj kenabian kelak. Wallahu A’lam
Di Compile dari Gerai Dinar
0 comments:
Post a Comment