GRAFIK GOLD DINAR DAILY

Gold Comparison 70-80 dan 2000-2014 fr Imam Semar

Gold Comparison 70-80 dan 2000-2014 fr  Imam Semar

Monday, September 15, 2008

TSUNAMI ke3..Lehman Brothers Bangkrut

SHORT SQUEEZE MENJELANG CRASH
Minggu lalu (minggu ke 3 bulan Juli 2008) kita melihat pengelola nadi (30%) ekonomi dunia mengalami kepanikan. Pada gelombang pertama tsunami finansial pada bulan Januari-Maret 2008 lalu, the Fed memaksa JP Morgan untuk mengambil-alih Bear Stearns yang terjungkal. Pada tsunami kedua the Fed sudah tidak punya pilihan lagi. Bank IndyMac terjungkal tidak bangun lagi. Fannie Mae dan Freddie Mac terjungkal tapi terselamatkan bell. Lehman Brother terhuyung.

The Fed menyalahkan para naked short-seller dan menyuruh SEC (badan pengawas bursa saham US) untuk melarang short-selling 19 saham-saham finansial. Dan mulai ini berlaku pada hari senin tanggal 21 Juli 2008. Saham-saham yang termasuk dalam kategori ini adalah.

BNP Paribas Securities Corp
Bank of America Corp
Barclays PLC
Citigroup Inc
Credit Suisse Group
Daiwa Securities Group Inc
Deutsche Bank Group AG
Allianz SE
Goldman Sachs Group Inc
Royal Bank ADS
HSBC Holdings Plc ADS
JPMorgan Chase & Co
Lehman Brothers Holdings Inc
Merrill Lynch & Co Inc
Mizuho Financial Group Inc
Morgan Stanley
UBS AG
Freddie Mac
Fannie Mae

Dan Inilah kenyataannya......Tsunami Finansial ketiga....
 
dari Detik.com Bursa-bursa utama dunia mengalami kemerosotan tajam, setelah Lehman Brothers mengumumkan rencananya untuk mendaftarkan kebangkrutan termasuk kabar Bank of America yang akan membeli Merrill Lynch. Bursa Asia pada perdagangan Senin (15/9/2008) berguguran. Taiwan anjlok 4,09%, Filipina anjlok 4,2%, Australia turun 1,8%, Singapura turun 2,26%. India anjlok 5,19% dan Indonesia turun 2,67%. Bursa-bursa Asia lainnya lebih 'beruntung ' karena sedang libur seperti Tokyo, Hong Kong, Shanghai dan Seoul.

Dan kemerosotan menular ke bursa Eropa. Indeks FTSE 100 pada perdagangan awal pekan ini dibuka langsung turun 2,28% saat dibuka, DAX Franfurt turun 1,55% dan CAC Paris turun 2,48%.  Sektor finansial menderita aksi jual besar-besaran, setelah Lehman mengumumkan kebangkrutan untuk melindungi asetnya dan memaksimalkan nilai.

Kebangkrutan itu mengakhiri berbagai spekulasi dan pembahasan berlarut-larut dalam upaya mencari solusi bagi Lehman. Perundingan 3 hari yang digelar para bankir utama AS, pemerintah dan Bank Sentral AS tak menghasilkan solusi nyata. Hanya saja, 10 bank investasi besar sepakat untuk menyediakan US$ 70 miliar bagi Lehman, namun tak ada satupun yang bersedia membeli Lehman yang memiliki kredit macet mortgage segunung.

"Jelas sekali dengan kabar Lehman bangkrut, Bank of America membeli Merrill Lynch dan AIG yang sedang mendapat tekanan untuk menjual aset, maka Anda kemungkinan akan melihat lebih banyak lagi satu hari dalam sejarah sektor finansial ketimbang yang kita lihat semenjak crash terbesar pada tahun 1929," jelas Direkrut Macquaire Private Wealth, Marcus Droga seperti dikutip dari AFP.

"Saya tidak memperkirakan pasar saham AS akan crash malam nanti, namun dalam pengertian peristiwa sekarang, maka ini adalah hari yang bersejarah," imbuh Droga. "Semuanya didorong oleh sektor finansial, terutama kabar dari AS," jelas pialang senior CMC, Dominic Vaughan.

Hari ini memang penuh kejutan. Lehman Brother bangkrut, sementara Bank of America membeli Merrill Lynch untuk menyelamatkan bank investasi tersebut dari kejatuhan. Lehman akhirnya mengumumkan rencananya untuk meminta perlindungan kebangkrutan, setelah berupaya untuk mendanai aset yang terlalu besar risikonya dengan modal yang terlalu minim.

Pendaftaran kebangkrutan 'Chapter 11' tidak termasuk operasional broker-dealer dan unit lain seperti aset manajemen Neuberger Berman. Bisnis tersebut akan terus beroperasi kendati Lehman akan melikuidasinya.

Kebangkrutan Lehman ini sekaligus yang terbesar sejak tahun 1990, ketika Drexel Burnham Lambert mendaftarkan proteksi kebangkrutan akibat kolapsnya pasar obligasi.  Rencana kebangkrutan ini sekaligus menambah angka pengangguran di AS. Sebanyak 26.000 karyawan Lehman sendiri sebelumnya harap-harap cemas menunggu kabar tentang rencana ke depan. Para karyawan di kantor pusat Lehman, Manhattan sejak Minggu kemarin terlihat keluar masuk membawa barang-barang yang sudah dikemas.
 
SEMUA AKAN KENA
Andaikata ini terjadi, krisis mendatang akan lebih besar dari Depresi tahun 1930an. Pada tahun 30an, US adalah negara exportir bahan mentah, warganya punya tabungan, negaranya tidak tercekik hutang. Sekarang sebaliknya. US selama bertahun-tahun mengalami defisit berjalan dan perdagangan. Sumber-sumber alamnya sudah habis untuk dimakan sendiri dan hutang baik warganya ataupun negaranya sudah membengkak. Asset warganya sudah negatif. Negara yang ekonominya digerakan oleh konsumsi, dalam kondisi semacam ini dapat dipastikan konsumsi akan menurun dan ekonomi akan mengalami resesi atau lebih parah lagi menjadi depresi.

Banyak orang mengatakan bahwa Asia (India, Cina, Jepang, dll), Russia dan negara-negara lain tidak akan terkena dampaknya. Saya akan tantang opini ini dengan dua pertanyaan:
"Apakah Cina, India, dan emerging market lainnya tidak mengalami surplus perdagangan dengan US?".
"Kalau US berhenti mengkonsumsi, bagaimana nasib ekonomi (buruh dan perusahaan serta penunjangnya) yang membuat barang/jasa yang dieksport ke US?"

0 comments:

Post a Comment