Jakarta - dari Detik.Com memberitakan Tidak tahan dengan krisis kredit perumahan, bank-bank di AS terus berguguran. Kali ini bank yang ditutup adalah Silver State Bank. Bank yang bermarkas di Nevada ini merupakan bank ke-11 yang ditutup tahun ini. Seperti dikutip Reuters, Minggu (7/9/2008), bank yang memiliki aset sekitar US$ 2 miliar ini ditutup oleh otoritas perbankan Nevada Jumat 5 September lalu. Urusan deposit senilai US$ 1,7 miliar kemudian diserahkan kepada Federal Deposit Insurance Corporation.(FDIC)
Meski perbankannya terus didera krisis sejak tahun 2007 lalu, pemerintah AS belum berencana menyiapkan kebijakan baru untuk meningkatkan ekonominya. Selain masalah di perbankan, masalah pengangguran di AS juga kembali meningkat. Angka terakhir seperti dikutip BBC, angka pengangguran sudah mencapai 6,1 persen, tertinggi sejak Desember 2003.
Juru bicara Gedung Putih menyatakan meski angka pengangguran mengecewakan, stimulus ekonomi yangsudah diluncurkan sudah memiliki efek yang signifikan.(BLTnya Amerika ) Hal ini sudah dapat diduga sebelumnya karena bantuan BLT kepada rakyat Amerika kebanyakan dibuat membayar utang terlebih dahulu dari pada untuk kepentingan Konsumtif spt yang diharapkan. Utang rakyat Amerika sangat banyak di bandingkan tabungan mereka...sehingga jangan heran Krisis ini akan semakin dalam seperti "Kurva Banana" atau bahkan menjadi Republik Banana
Hari ini juga diberitakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi mengumumkan rencana pengambilalihan dua perusahaan pembiayaan perumahan, Fannie Mae dan Freddie Mac. Ini artinya antara "Fail dan Bail" pemerintah AS memilih "Bail Out" / menalangi seberapapun besarnya dana yang akan dikucurkan artinya akan terjadi cetak uang kertas Dollar baru lagi ujung-ujungnya.
Pengumuman ini sekaligus menjadi akhir dari penyelesaian dua perusahaan pembiayaan yang sangat vital bagi negara adikuasa tersebut. Kedua perusahaan itu kini memiliki atau menjamin hampir setengah dari utang pembiayaan perusahaan di AS senilai US$ 12 triliun. Sektor perumahan AS memang sedang diterpa krisis yang luar biasa parah, dengan kredit macet sektor perumahan kini sedang menjamur.
Fannie Mae merupakan perusahaan pembiayaan perumahan yang didirikan pada tahun 1938 atas permintaan presiden Franklin D Roosevelt. Sementara Freddie Mac didirikan pada tahun 1970, guna memberikan kompetisi dengan Fannie Mae.
Baik Fannie Mae maupun Freddie Mac didirikan untuk memberikan pembiayaan perumahan murah bagi rakyat AS. Kedua perusahaan tidak mendapatkan pendanaan sama sekali dari pemerintah AS, namun 5 dari 18 direktur Freddie Mac ditunjuk oleh pemerintah AS. Fannie Mae memiliki 4.700 pegawai dan bermarkas di Washington, sementara Freddie Mac memiliki 5.000 karyawan dan berlokasi di MacLean, Virginia.
Kedua perusahaan ini tidak memberikan pembiayaan langsung kepada para pembeli rumah. Namun keduanya membantu pasar perumahan AS dengan membelinya dari perbankan dan pihak yang menyewakan rumah, 'mengolahnya' menjadi surat berharga untuk kemudian menjualnya kepada investor. Kreditor selanjutnya dapat menggunakan hasil dari menjual pinjaman yang dijamin oleh Fannie Mae dan Freddie Mac untuk mendanai pinjaman rumah baru.
Kedua perusahaan itu juga meningkatkan likuiditas dan kemampuan pendanaan hipotek dengan menerbitkan surat utang kepada investor internasional.Tak heran, krisis kedua perusahaan ini mampu menyeret-nyeret juga institusi keuangan internasional. Sejumlah bank-bank investasi diluar AS diketahui juga memiliki eksposure di subprime mortgage AS ini. Dana yang diperoleh dari penerbitan utang itu selanjutnya digelontorkan lagi ke pasar pembiayaan perumahan, sehingga kreditor dapat mendapatkan modal yang lebih banyak.
Freddie Mac memiliki portofolio utang sekitar US$ 1,5 triliun, sementara Fannie Mae sekitar US$ 700 miliar. Keduanya memiliki atau menjamin US$ 5,2 triliun utang atau sekitar 40% dari total nilai kredit rumah di AS.
Masalah muncul ketika sejumlah bank dan para kreditor perumahan mengalami kerugian besar dalam pembukuan hipoteknya sehubungan dengan meningkatnya penyitaan rumah dan anjloknya penjualan rumah akibat melemahnya sektor perumahan AS dalam dua tahun terakhir. Akibat belitan berbagai masalah tersebut, saham keduanya sudah merosot hingga 90%. Namun keduanya menegaskan masih memiliki modal yang cukup.
Meski perbankannya terus didera krisis sejak tahun 2007 lalu, pemerintah AS belum berencana menyiapkan kebijakan baru untuk meningkatkan ekonominya. Selain masalah di perbankan, masalah pengangguran di AS juga kembali meningkat. Angka terakhir seperti dikutip BBC, angka pengangguran sudah mencapai 6,1 persen, tertinggi sejak Desember 2003.
Juru bicara Gedung Putih menyatakan meski angka pengangguran mengecewakan, stimulus ekonomi yangsudah diluncurkan sudah memiliki efek yang signifikan.(BLTnya Amerika ) Hal ini sudah dapat diduga sebelumnya karena bantuan BLT kepada rakyat Amerika kebanyakan dibuat membayar utang terlebih dahulu dari pada untuk kepentingan Konsumtif spt yang diharapkan. Utang rakyat Amerika sangat banyak di bandingkan tabungan mereka...sehingga jangan heran Krisis ini akan semakin dalam seperti "Kurva Banana" atau bahkan menjadi Republik Banana
Hari ini juga diberitakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi mengumumkan rencana pengambilalihan dua perusahaan pembiayaan perumahan, Fannie Mae dan Freddie Mac. Ini artinya antara "Fail dan Bail" pemerintah AS memilih "Bail Out" / menalangi seberapapun besarnya dana yang akan dikucurkan artinya akan terjadi cetak uang kertas Dollar baru lagi ujung-ujungnya.
Pengumuman ini sekaligus menjadi akhir dari penyelesaian dua perusahaan pembiayaan yang sangat vital bagi negara adikuasa tersebut. Kedua perusahaan itu kini memiliki atau menjamin hampir setengah dari utang pembiayaan perusahaan di AS senilai US$ 12 triliun. Sektor perumahan AS memang sedang diterpa krisis yang luar biasa parah, dengan kredit macet sektor perumahan kini sedang menjamur.
Fannie Mae merupakan perusahaan pembiayaan perumahan yang didirikan pada tahun 1938 atas permintaan presiden Franklin D Roosevelt. Sementara Freddie Mac didirikan pada tahun 1970, guna memberikan kompetisi dengan Fannie Mae.
Baik Fannie Mae maupun Freddie Mac didirikan untuk memberikan pembiayaan perumahan murah bagi rakyat AS. Kedua perusahaan tidak mendapatkan pendanaan sama sekali dari pemerintah AS, namun 5 dari 18 direktur Freddie Mac ditunjuk oleh pemerintah AS. Fannie Mae memiliki 4.700 pegawai dan bermarkas di Washington, sementara Freddie Mac memiliki 5.000 karyawan dan berlokasi di MacLean, Virginia.
Kedua perusahaan ini tidak memberikan pembiayaan langsung kepada para pembeli rumah. Namun keduanya membantu pasar perumahan AS dengan membelinya dari perbankan dan pihak yang menyewakan rumah, 'mengolahnya' menjadi surat berharga untuk kemudian menjualnya kepada investor. Kreditor selanjutnya dapat menggunakan hasil dari menjual pinjaman yang dijamin oleh Fannie Mae dan Freddie Mac untuk mendanai pinjaman rumah baru.
Kedua perusahaan itu juga meningkatkan likuiditas dan kemampuan pendanaan hipotek dengan menerbitkan surat utang kepada investor internasional.Tak heran, krisis kedua perusahaan ini mampu menyeret-nyeret juga institusi keuangan internasional. Sejumlah bank-bank investasi diluar AS diketahui juga memiliki eksposure di subprime mortgage AS ini. Dana yang diperoleh dari penerbitan utang itu selanjutnya digelontorkan lagi ke pasar pembiayaan perumahan, sehingga kreditor dapat mendapatkan modal yang lebih banyak.
Freddie Mac memiliki portofolio utang sekitar US$ 1,5 triliun, sementara Fannie Mae sekitar US$ 700 miliar. Keduanya memiliki atau menjamin US$ 5,2 triliun utang atau sekitar 40% dari total nilai kredit rumah di AS.
Masalah muncul ketika sejumlah bank dan para kreditor perumahan mengalami kerugian besar dalam pembukuan hipoteknya sehubungan dengan meningkatnya penyitaan rumah dan anjloknya penjualan rumah akibat melemahnya sektor perumahan AS dalam dua tahun terakhir. Akibat belitan berbagai masalah tersebut, saham keduanya sudah merosot hingga 90%. Namun keduanya menegaskan masih memiliki modal yang cukup.
0 comments:
Post a Comment