Akhir-akhir ini kita diberitakan Opini dan prediksi akan terjadinya penguatan Dolar AS terhadap mata uang kuat dunia yg lain termasuk mata uang lokal spt Rp ini. Isu ini memang santer dan deras.Patut di waspadai bahwa memang benar harga emas dunai sekarang di harga dengan mata uang Dollar,sehingga sering kali kita melihat arah gerak penguatan dan pelemahan Dollar dan Emas saling berlawanan ....
Skenario besar sedang di jalankan para spekulan dan badan-badan moneter dunia yg nota bene dikuasai oleh Barat sedang merencanakan suatu 'kegiatan 'yg sangat besar...
Penguatan dollar kali ini jangan diabaikan. Penguatan ini bukan dari Rp 9000 ke Rp 12,000 per US dollar seperti yang terjadi antara 2007 – 2009. Penguatan US dollar 2009 – 2010 (bisa sampai 2011) ini akan lebih besar lagi.
Proses ini akan memakan waktu dalam bilangan bulan, antara 8 – 24 bulan. Konsumen di Indonesia akan terkena dampaknya. Kalau anda mau membeli komputer atau barang elektronik, anda harus memikirkannya dari sekarang. kelihatannya arah pasar modal dan pasar uang jangka menengah yang bisa berlangsung antara 8 – 24 bulan.
Saat ini di US yang terjadi adalah pengkerutan kredit & uang (lawan dari ekspansi kredit) sebesar –3%. Dan ini masih mengalami percepatan. Ini disebabkan karena laju monetesasi hutang yang dilakukan pemerintah US dan the Fed masih kalah cepat dengan kolapsnya kredit. Dengan adanya perngkerutan kredit dan uang sebesar –3% pertahun ($ 1.5 trilliun), bisa disimpulkan bahwa krisis kredit yang akan datang akan lebih berat dari pada yang sebelumnya dimana kredit dan uang masih berekspansi.
Seperti dikatakan bahwa sebelumnya US dollar juga mengalami penguatan selama krisis kredit 2007 – 2009, sehingga terhadap rupiah dari Rp 9000 dan pernah mencapai Rp 12000 per US dollar, dan ini akan terulang lagi. Tetapi kali ini akan lebih dahsyat lagi. US dollar tidak hanya menguat terhadapi mata uang, tetapi juga terhadap emas. Kalau sebelumnya emas bisa terhempas sampai $681, pada gelombang tsunami tahun 2009 – 2010, emas akan terhempas lebih keras lagi. Gelombang jatuh temponya ARM (Adjustable Rate Mortgage) dan runtuhnya sektor real estate komersial, menjadi mesin penggerak tsunami krisis berikutnya. Seperti tsunami yang pertama, saham, emas, bahan komoditi, mata uang, mengalami penurunan relatif terhadap US dollar. Yen walaupun termasuk yang mengalami deleveraging, tetapi penguatannya tidak sejelas US dollar pada tsunami gelombang I tahun 2007 - 2009.
Penguatan dollar akan terus berlangsung sampai target antara 90 – 120 pada indeks US dollar ($USD) tercapai, atau Rp 13,000 – Rp 15,000. Bisa saja US dollar menyentuh Rp 20,000 jika terjadi panik.
Proses ini akan memakan waktu dalam bilangan bulan, antara 8 – 24 bulan. Konsumen di Indonesia akan terkena dampaknya. Kalau anda mau membeli komputer atau barang elektronik, anda harus memikirkannya dari sekarang. kelihatannya arah pasar modal dan pasar uang jangka menengah yang bisa berlangsung antara 8 – 24 bulan.
Saat ini di US yang terjadi adalah pengkerutan kredit & uang (lawan dari ekspansi kredit) sebesar –3%. Dan ini masih mengalami percepatan. Ini disebabkan karena laju monetesasi hutang yang dilakukan pemerintah US dan the Fed masih kalah cepat dengan kolapsnya kredit. Dengan adanya perngkerutan kredit dan uang sebesar –3% pertahun ($ 1.5 trilliun), bisa disimpulkan bahwa krisis kredit yang akan datang akan lebih berat dari pada yang sebelumnya dimana kredit dan uang masih berekspansi.
Seperti dikatakan bahwa sebelumnya US dollar juga mengalami penguatan selama krisis kredit 2007 – 2009, sehingga terhadap rupiah dari Rp 9000 dan pernah mencapai Rp 12000 per US dollar, dan ini akan terulang lagi. Tetapi kali ini akan lebih dahsyat lagi. US dollar tidak hanya menguat terhadapi mata uang, tetapi juga terhadap emas. Kalau sebelumnya emas bisa terhempas sampai $681, pada gelombang tsunami tahun 2009 – 2010, emas akan terhempas lebih keras lagi. Gelombang jatuh temponya ARM (Adjustable Rate Mortgage) dan runtuhnya sektor real estate komersial, menjadi mesin penggerak tsunami krisis berikutnya. Seperti tsunami yang pertama, saham, emas, bahan komoditi, mata uang, mengalami penurunan relatif terhadap US dollar. Yen walaupun termasuk yang mengalami deleveraging, tetapi penguatannya tidak sejelas US dollar pada tsunami gelombang I tahun 2007 - 2009.
Penguatan dollar akan terus berlangsung sampai target antara 90 – 120 pada indeks US dollar ($USD) tercapai, atau Rp 13,000 – Rp 15,000. Bisa saja US dollar menyentuh Rp 20,000 jika terjadi panik.
Beberapa minggu yang lalu IMF sudah menjual 200 Ton emasnya ke pasar, mengapa hal ini terjadi ? mengapa penjualan ini di restui oleh Kongres AS ?. yang sebelumnya telah di tentang habis-habisan, apakah ini hanya terkait dengan permintaan pinjaman yg meningkat dari negera -negara yg membutuhkan Dollar ....
Hal ini tidak lepas apa dari jangka menengah dan panjang bahwa kelangkaan dollar di dunia akan berulang kembali di 2010, sehingga negara-negara debitor akan kembali terjungkal dan default membayar pinjaman ...bahkan akan kembali berutang utk hanya sekedar membayar bunganya saja...
Emas adalah Uang sejati...bagaimanapun uang kertas dipermainkan, Emas tidak akan kehilangan daya belinya ...Jika emas di harga Murah terhadap Dollar maka akan sangat melonjak dalam mata uang lokal ,dan konsekuensi melonjaknya Dollar akan menjungkalkan harga -harga komoditas yg lain..sehinggga daya beli emas terhadap komoditi yg lain tetap terjaga....Dinar Emas sebagai Investasi yg tak tergoyahkan daya belinya sejak ribuan tahun oleh karena itu bagi Saudara-saudara pemegang Dinar Emas berpegang teguhlah dimasa yg bergejolak ini....jangan lepas dari petunjuk yg digariskan oleh Allah Swt dan Rasullulah SAW
0 comments:
Post a Comment