GRAFIK GOLD DINAR DAILY

Gold Comparison 70-80 dan 2000-2014 fr Imam Semar

Gold Comparison 70-80 dan 2000-2014 fr  Imam Semar

Tuesday, December 16, 2008

Air Laut Surut Menjelang Tsunami

Tingginya permintaan menyebabkan harga obligasi pemerintah AS atau US Treasury membubung tinggi. Akibatnya, yieldnya turun tajam bahkan sempat minus hingga 0,051% untuk pertama kalinya dalam sejarah.Yield untuk T-bill berjangka waktu 3 bulan pada perdagangan Selasa (9/12/2008) sempat minus hingga 0,051% sebelum akhirnya rebound lagi ke minus 0,001%. Loh KOK BISA Begini ???

Sejarah lainnya dalam pasar surat berharga, pemerintah AS berutang hingga US$ 30 miliar dalam bentuk surat berharga tanpa bunga yang berjangka waktu 28 hari. Semua pembeli surat berharga berjangka 28 hari sepakat untuk mendapatkan imbal hasil nol persen dalam lelang, yang permintaannya mencapai 4 kali lipat dari penawaran.

Rekor sebelumnya adalah saat pemerintah AS melepas US$ Treasury sebesar US$ 36 miliar dalam bentuk surat berharga berjangka 29 hari dengan bunga 0,04%. "Kebutuhan akan investasi yang aman sangat besar, orang hanya merasa khawatir untuk mengambil risiko atas dana-dananya," ujar John Canavan, analis dari Stone & McCarthy Research Associates seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/12/2008).

Harga obligasi dan yield bergerak berlawanan arah. Yield atau imbal hasil yang rendah merefleksikan melonjaknya permintaan atas instrumen surat berharga US Treasury, yang selama ini dianggap sebagai surat utang paling aman di seluruh dunia. Apakah Benar Begitu ?

Analis mengatakan, investor untuk sementara memilih memburu US Treasury karena yakin pemerintah AS tidak akan mengalami gagal bayar alias default. Mereka diliputi sejumlah kekhawatiran diantaranya seputar kemungkinan terjadinya deflasi dan tren pergerakan suku bunga.
Ada apa dengan penguatan US dolar akhir-akhir ini? Mengapa negara yang membiayai dirinya murni dari hutang justru memiliki mata uang yang paling kuat & paling aman saat ini? Pasar finansial bukanlah yayasan sosial, orang-orang yang bergelut di dalamnya hanya memiliki satu motif : profit bagi diri sendiri!

Apa yang akan Anda lakukan kalau Anda adalah para bankir kriminal di Amerika saat ini? Inilah saat-saat terakhir mereka "merampok" besar-besaran sebelum sistem ini harus diganti. Mata uang yang dipakai untuk membeli aset, US dolar, harus dimanipulasi sekuat mungkin, dan aset-aset di dunia riil harus ditekan ke harga yang serendah mungkin.

Bankir-bankir ini kemudian akan menggunakan dolar mereka untuk membeli sebanyak-banyaknya aset riil, sebanyak yang bisa mereka beli. 6 - 12 bulan kemudian, orang-orang terakhir yang menerima dolar hasil penjualan aset mereka, akhirnya hanya bisa meratapi kertas-kertas tak berharga yang mereka pegang.

Pinjaman (kredit) bank dihentikan, hutang perusahaan bonafit sekalipun tidak bisa dirollover, pasar saham dan komoditi sengaja dibiarkan collapse, kepanikan ini kemudian menyebabkan orang-orang membeli treasury (surat hutang negara), itulah yang menyebabkan US dolar terus menguat.

Pemerintah bisa mengatakan mereka akan menjamin semua hutang-hutang korporat, tetapi siapa yang bisa menjamin janji pemerintah? Bicara tak perlu modal, saat uang benar-benar diperlukan, siapa yang punya uang untuk membailout begitu banyak hutang?

Amerika akan mengalami apa yang kita rasakan tahun 1998.

Bagaimana dengan Indonesia? Well, perhaps no better... Kepada siapa pimpinan negeri ini bekerja? Rakyat Indonesia? or Rothschild cs?

Who do you want to trust? Government....?


0 comments:

Post a Comment