GRAFIK GOLD DINAR DAILY

Gold Comparison 70-80 dan 2000-2014 fr Imam Semar

Gold Comparison 70-80 dan 2000-2014 fr  Imam Semar

Monday, May 5, 2008

Cikal bakal ACU (Asia Currency Unit) saingan Euro dan Dollar !

Detik Com memberitakan hari ini di Madrid - Sebanyak 13 negara Asia sepakat mengumpulkan dana hingga US$ 80 miliar untuk mengatasi krisis keuangan di Asia. Dengan kumpulan dana yang disebut 'crisis fund' itu, maka jika 1 negara mengalami kesulitan likuiditas, maka negara tersebut bisa meminjam sejumlah dana.

China, Jepang dan Korea Selatan akan menyediakan hampir 80 persen dari kebutuhan dana itu, sisanya dikumpulkan dari 10 anggota Asean. Demikian salah satu isi pernyataan bersama pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Madrid, Spanyol seperti dikutip AFP, Senin (5/5/2008).

Ke-13 negara itu adalah China, Jepang, Korea Selatan ditambah 10 negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Belajar dari krisis keuangan yang mendera Asia pada tahun 1997-1998, negara di Asia akhirnya sepakat membentuk skema perlindungan mata uang dengan pertukaran devisa yang disebut Chiang Mai Initiative (CMI), skema ini berupa bilateral swap agreement (BSA). Tapi kelihatannya ada gelagat  juga Belajar dari EUR, beberapa negara Asia mulai melirik kemungkinan untuk membentuk mata uang bersama Asia, ACU (Asian Currency unit), di  mana salah satu promotornya adalah Mahatir Muhamad. Sayang gagasan ini terlalu sulit untuk diterapkan, karena sangat tidak meratanya kondisi ekonomi negara2 Asia. Namun gagasan ini tidak sampai hapus, hanya dipersempit scopenya dan dibatasi pada negara2 yang kondisi  ekonominya relatif seimbang. Namun gagasan ini masih terlalu prematur  untuk dijadikan bahan berita pada saat ini.  Pertumbuhan ekonomi RRC yang cukup significant, akan menjadi motor utama untuk memicu pertumbuhan ekonomi negara2 Asia sehingga kondisinya menjadi relatif seimbang, sebagai dasar pembentukan ACU. Kalau ACU sudah terbentuk, maka Amerika tidak akan mampu melawan 2 kekuatan moneter dunia sekaligus (EUR dan ACU). Dengan demikian maka kehancuran USD hanya tinggal menunggu waktu saja. Kalau USD hancur, maka giliran berikutnya adalah USA.

Pada pertemuan ADB tahun lalu di Jepang pada Mei 2007, negara-negara Asia sepakat untuk menyisihkan cadangan devisa mereka untuk membentuk cadangan devisa multinasional yang bisa digunakan oleh negara anggota yang tengah mengalami krisis keuangan. Saat itu jumlah dananya belum ditentukan, namun kini negara Asia sepakat untuk mengumpulkan dananya hingga US$ 80 miliar.

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama kami di semua lini," ujar pernyataan bersama itu.

Menteri Keuangan Vietnam Vu Van Ninh, yang juga wakil ketua pertemuan ADB kali ini mengatakan ADB akan berupaya untuk memonitor dana itu.

"Kami pikir adanya sistem pengawasan yang ketat sangat penting, terutama sekarang ekonomi regional telah menjadi bagian penting dan terintegrasi dengan ekonomi dunia," ujarnya.

Selama tahun 1997-1998, Indonesia, Thailand dan Korea Selatan telah meminjam dana yang besar kepada IMF senilai hampir US$ 100 miliar untuk membantu keuangan negara yang tengah mengalami krisis. Negara-negara itu 'dipaksa' IMF untuk melakukan kebijakan yang tidak populer seperti memotong belanja anggaran, menjual BUMN dan menaikkan suku bunga.

Kini negara Asia mengalami tantangan baru yakni peningkatan harga komoditas energi dan pangan dan juga krisis keuangan global.

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia akan mencapai 7,6 persen di 2008, yang merupakan level pertumbuhan paling rendah dalam 5 tahun terakhir. Tahun lalu pertumbuhan ekonomi di Asia mencapai 8,7 persen.

Inflasi yang tinggi juga mengancam Asia dengan adanya kenaikan komoditas pangan dan minyak itu. Inflasi diperkirakan akan mencapai 5,1 persen, tertinggi sejak krisis 1997-1998 lalu.  Bagaimana dan apa yang akan terjadi dengan Dollar Amerika kalau negara2 tsb sepakat untuk :
1) Melepaskan semua US$ yang dimilikinya ke pasar uang International, dan menarik EUR atau ACU kalau sudah terbentuk.
2) Mengalihkan mata uang standard dari US$ ke EUR atau ACU kalau sudah terbentuk.
3) Mengganti cadangan devisa masing2 negara dari USD ke EUR atau ACU kalau sudah terbentuk.
4) Menagih semua defisit Neraca Pembayaran Amerika dalam bentuk treasury Bills kepada negara2 Oriental Connections di atas.
5) Membatalkan semua kontrak penggalian sumber alam yang merusak lingkungan negara2 berkembang. Dengan dukungan RRC, hal ini bukan mustahil bisa terjadi.
Jadi kehancuran dollar , tidak perlu menunggu 10 tahun, 50 tahun atau 100 tahun. Di samping kemungkinan2 di atas, kalau RRC mau, dengan hanya mengalihkan cadangan devisanya + Hongkong SAR yang berjumlah +/-USD 1,1 trilion menjadi EUR, dalam waktu singkat Amerika akan hancur. Kalau ini sampai terjadi, yang dapat dilakukan Amerika hanya menyerbu RRC dengan dalih HAM gombalnya.

Jika "skenario buruk/worst Scenario " ini terjadi maka , tidak ada jalan lain Dollar akan "pulang kandang" dan terpaksa mengkaitkan dan bersandar lagi dg  sistem Gold Standard utk menyelamatkan ekonomi mereka.Jika tidak punya emas lagi di Fort Knox maka Dollar terpaksa akan bersandar/mengait  pada Euro atau ACU dg mencadangkan  kedua mata uang tsb pada Bank Sentralnya untuk menjaga nilai tukar Dollar tsb agar tidak merosot tajam. Selama ini Dollar tidak pernah mencadangkan mata uang apapun utk menjaga nilai tukarnya terhadap mata uang dunia manapun  karena Dollar memang  diperlakukan seperti emas saja dalam Back up uang kertas (baca : Riwayat Peging emas)

 

0 comments:

Post a Comment